Saat ini aku duduk didepan Monitor
Computerku, berfikir sejenak untuk mencoba mencari Ide sebagai bahan tulis hari
ini. Kutunggu-tunggu beberapa menit, berharap yang namanya Ide itu segera
datang, sehingga aku bisa segera menulis. Karena sejak awal bulan ini Maret
2012, aku sudah memutuskan untuk selalu menulis artikel setiap hari minimal
Seribu kata.
Memang pada awal-awal bulan sepertinya,
ide selalu ada dan muncul begitu saja, sehingga dengan mudah aku menulis. Tapi
setelah beberap hari, lebih-lebih di akhir-akhir bulan, aku mulai kehabisan
ide. Aku merasa bahwa yang namanya ide itu sudah tidak ada sama sekali atau
habis tuntas. Padahal targetku aku harus menulis setiap hari tidak boleh putus,
sampai akhir bulan April 2012.
Aku mencoba untuk mengisi akun ku di
Empat tempat. Dua di Kompasiana, satu di Wordpress dan yang satu lagi di
Blogspot. Jadi selain aku harus membuat tulisan minimal Seribu kata, aku juga
harus membuat empat judul dengan empat tema yang berbeda pula. Ternyata lebih
sulit membuat empat artikel dengan empat tema dan judul yang berbeda, dari pada
satu tema dengan seribu kata.
Semua hasil karya tulisku aku simpan di
file khusus, selain setelah di postingkan di masing-masing tempat yang di tuju.
Biasanya aku buat dulu dua artikel untuk Kompasiana, lalu kemudian dua yang
lain untuk Wordpress dan Blogspot. Awalnya lancar-lancar saja, tapi setelah
berjalan beberapa hari mulai tersendat-sendat.
Setelah sekian lama aku mulai mengalami
kesulitan, memeras otak untuk mencurahkan apa saja yang ada di pikiran ke dalam
tulisan, karena aku ini masih dalam masa belajar untuk menjadi seorang penulis.
Akhirnya aku mencoba untuk sedikit meringankan, dengan cara membuat karya tulis
yang tidak di postingkan di dua tempat itu, tapi di simpan sebagai arsip di
Computer.
Jika aku membuat artikel apa saja yang
tujuannya untuk di postingkan, maka aku harus membuat yang rada bagus. Atau
tidak boleh sembarangan membuat artikel, harus ada tema yang lumayan menarik
minimal, karena paling tidak postingan itu bakal di lihat dan di komentari oleh
orang lain. Walaupun tema bisa berbagai macam, tapi hasil tulisan tidak boleh
sembarangan.
Beda dengan hasil karya tulis yang aku
simpan di file computerku. Karya tulis itu tidak akan ada yang melihat, atau
menilai dengan memberi komentar. Keuntungannya aku bisa bebas menulis apa saja,
dengan tema apa saja dan cara penulisannyapun bisa sebebas-bebasnya tanpa
beban. Tapi ada juga kerugiannya, yaitu aku tidak tahu tulisanku ini mendapat
tanggapan positip atau negatip dari orang lain. Karena yang penting aku harus
banyak menulis, bukan mendapat penilaian, maka aku bisa lebih bebas menulis
untuk File Arsip.
Kalau melihat perkembangan dalam
penulisan. Sejak awal bulan Pebruari 2012 sampai hari ini, aku merasakan adanya
perkembangan. Perkembangan yang di maksud adalah, sepertinya aku merasakan arah
dari penulisanku masih dalam pencarian. Tujuan penulisanku saat ini sudah
sangat melenceng jauh dari tujuan awal. Tapi bagaimanapun juga aku sudah sangat
bangga, karena hasrat untuk menulis sudah sejak lama sekali, ternyata kini aku
sudah bisa memproduksi beberapa hasil karya tulis, walau kwalitas nya
masih jauh dari normal
Niat awal adalah aku ingin menulis di
Blog dengan tema cerita-cerita yang mengandung humor. Niat itu di
barengi dengan tujuan agar bisa menghasilkan uang. Setelah menulis beberapa
kali di blog miliku sendiri. Aku merasakan, bahwa ternyata menulis itu tidak
semudah yang aku bayangkan. Buktinya untuk selanjutnya aku sudah mulai
kerepotan menemukan ide, juga kesulitan
mengarang kata-kata.
Setelah banyak surving di dunia
internet, akhirnya aku banyak mengenal dunia tulis menulis. Baik para
penulis-penulis baru dan yang sudah terkenal. Begitu juga banyak mengenal
penulis-penulis bagus tapi tidak terkenal. Yang menulis di Blog atau di
situs-situs yang berhubungan dengan dunia menulis. Apalagi setelah aku mengenal
beberapa Website yang menampung karya-karya penulis baru, untuk di nilai atau
di komentari. Dari itu semua aku merasakan perubahan pada sudut pandangku
terhadap tulisan. Juga aku kini merasa kecil, karena ternyata masih
sangat banyak sekali penulis-penulis berbakat di luar sana.
Sebenarnya kalau aku hanya melihat bakat dan
kemampuan orang lain, maka aku bisa jadi minder dan akan menghentikan
penulisanku. Jadi aku putuskan untuk tidak perduli dengan orang lain, dan tidak
perduli juga dengan kemampuanku menulis. Aku akan terus menulis dengan target
yang sudah aku niatkan sejak awal. Namun tetap aku mengikuti perkembangan dunia
tulis menulis di luar sana, bahkan ikut aktif dalam berbagi penilaian hasil
karya tulis di beberapa Website yang menampung hasil karya tulis.
Pertama-tama aku aktif di Kompasiana.
Disana aku mengenal istilah Cermin atau Cerita Mini. Suatu bentuk cerita
singkat yang sangat aku sukai. Banyak sekali karya-karyaku yang aku postingkan
disana, lalu mendapat sambutan menyenangkan dan yang agak membesarkan kepalaku,
karena bangga.
Kelebihan di Kompasiana, ada pembagian
berbagai macam kelompok karya tulis. Yang masing-masing mempunyai kelompok
penggemar sendiri-sendiri. Dari situ aku bisa mengembangkan tulisanku, ke arah
yang berbeda dari tujuan awal. Ada rubrik yang menampung karya tulis bertopik
Humor, Puisi, Politik, Cermin, Cerpen, Novel, Dongeng dll. Website ini sangat
membantu aku, untuk mencoba menulis dengan berbagai topik lain.
Setelah beberapa lama aku mengenal
website yang bernama kemudian.com, yang menampung berbagai macam karya
tulis, dengan tujuan untuk di komentari atau di beri pendapat, baik pengurangan
atau penambahan, yang masing-masing ada penilaiannya. Di website ini aku juga
ikut aktif. Dan senang karena sangat membantu dalam penilaian hasil karyaku.
Selain itu semua aku juga aktif mencari
informasi seputar dunia penulisan. Mencari tip-tip penulisan yang baik,
tutorial-tutorial yang berhubungan dengan tulis-menulis juga pendapat-pendapat
dari banyak penulis-penulis terkenal. Tapi hampir semuanya kalau di simpulkan,
ternyata sebagai penulis baru, kita hanya diharuskan menulis apa saja
sebanyak-banyaknya, setiap hari. Setelah lancar menulis, baru kita akan
mengarahkan mau kemana tujuan penulisan kita.
Waktu yang dibutuhkan bagi penulis baru
untuk lancar menulis itu sangat relatif. Ada yang karena sudah memiliki bakat,
waktu yang di butuhkan untuk memperlancar penulisan hanya sebentar. Ada juga
yang karena tidak memiliki bakat, waktu
Aku sendiri pada mulanya menargetkan
latihan menulis selama dua bulan. Tapi setelah melihat kemampuan, dan
membandingkan dengan penulis lain, nampaknya butuh waktu lebih lama lagi.
Selain melatih tulisan, juga diperlukan menambah pengetahuan dengan banyak
membaca karya-karya penulis lain, baik yang sudah terkenal maupun yang masih
baru.
Sampai saat ini aku masih belum punya
bentuk ciri khas tulisanku. Aku masih juga belum tahu jenis tulisan macam apa
yang aku inginkan. Semua jenis tulisan di sesuaikan dengan karakter penulis,
ada penulis cerpen, novel, puisi atau yang lainnya. Aku juga belum bisa
memperkirakan sampai kapan aku akan bisa menjadi penulis. Karena yang aku
rasakan sekarang ini, atau semakin lama aku menjadi semakin merasakan kesulitan
dalam menulis. Mudah-mudahan kesulitan ini tidak menjadikan aku bosan dan putus
asa, lalu berhenti untuk menulis.
Menghasilkan uang adalah merupakan tujuan awal rencanakan, tapi nampaknya tujuan itu jadi semakin lari menjauh. Namun aku akan tetap mengejar, karena aku malah melihat banyak peluang di dunia tulisan. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar