Senin, 07 Oktober 2013

Rencana Menjadi Penulis



Saat ini aku duduk didepan Monitor Computerku, berfikir sejenak untuk mencoba mencari Ide sebagai bahan tulis hari ini. Kutunggu-tunggu beberapa menit, berharap yang namanya Ide itu segera datang, sehingga aku bisa segera menulis. Karena sejak awal bulan ini Maret 2012, aku sudah memutuskan untuk selalu menulis artikel setiap hari minimal Seribu kata.

Memang pada awal-awal bulan sepertinya, ide selalu ada dan muncul begitu saja, sehingga dengan mudah aku menulis. Tapi setelah beberap hari, lebih-lebih di akhir-akhir bulan, aku mulai kehabisan ide. Aku merasa bahwa yang namanya ide itu sudah tidak ada sama sekali atau habis tuntas. Padahal targetku aku harus menulis setiap hari tidak boleh putus, sampai akhir bulan April 2012.

Aku mencoba untuk mengisi akun ku di Empat tempat. Dua di Kompasiana, satu di Wordpress dan yang satu lagi di Blogspot. Jadi selain aku harus membuat tulisan minimal Seribu kata, aku juga harus membuat empat judul dengan empat tema yang berbeda pula. Ternyata lebih sulit membuat empat artikel dengan empat tema dan judul yang berbeda, dari pada satu tema dengan seribu kata.

Semua hasil karya tulisku aku simpan di file khusus, selain setelah di postingkan di masing-masing tempat yang di tuju. Biasanya aku buat dulu dua artikel untuk Kompasiana, lalu kemudian dua yang lain untuk Wordpress dan Blogspot. Awalnya lancar-lancar saja, tapi setelah berjalan beberapa hari mulai tersendat-sendat.

Setelah sekian lama aku mulai mengalami kesulitan, memeras otak untuk mencurahkan apa saja yang ada di pikiran ke dalam tulisan, karena aku ini masih dalam masa belajar untuk menjadi seorang penulis. Akhirnya aku mencoba untuk sedikit meringankan, dengan cara membuat karya tulis yang tidak di postingkan di dua tempat itu, tapi di simpan sebagai arsip di Computer.

Jika aku membuat artikel apa saja yang tujuannya untuk di postingkan, maka aku harus membuat yang rada bagus. Atau tidak boleh sembarangan membuat artikel, harus ada tema yang lumayan menarik minimal, karena paling tidak postingan itu bakal di lihat dan di komentari oleh orang lain. Walaupun tema bisa berbagai macam, tapi hasil tulisan tidak boleh sembarangan.

Beda dengan hasil karya tulis yang aku simpan di file computerku. Karya tulis itu tidak akan ada yang melihat, atau menilai dengan memberi komentar. Keuntungannya aku bisa bebas menulis apa saja, dengan tema apa saja dan cara penulisannyapun bisa sebebas-bebasnya tanpa beban. Tapi ada juga kerugiannya, yaitu aku tidak tahu tulisanku ini mendapat tanggapan positip atau negatip dari orang lain. Karena yang penting aku harus banyak menulis, bukan mendapat penilaian, maka aku bisa lebih bebas menulis untuk File Arsip.

Kalau melihat perkembangan dalam penulisan. Sejak awal bulan Pebruari 2012 sampai hari ini, aku merasakan adanya perkembangan. Perkembangan yang di maksud adalah, sepertinya aku merasakan arah dari penulisanku masih dalam pencarian. Tujuan penulisanku saat ini sudah sangat melenceng jauh dari tujuan awal. Tapi bagaimanapun juga aku sudah sangat bangga, karena hasrat untuk menulis sudah sejak lama sekali, ternyata kini aku sudah bisa memproduksi beberapa hasil karya tulis, walau kwalitas nya masih jauh dari normal
Niat awal adalah aku ingin menulis di Blog dengan tema cerita-cerita yang mengandung humor. Niat itu di barengi dengan tujuan agar bisa menghasilkan uang. Setelah menulis beberapa kali di blog miliku sendiri. Aku merasakan, bahwa ternyata menulis itu tidak semudah yang aku bayangkan. Buktinya untuk selanjutnya aku sudah mulai kerepotan menemukan ide, juga kesulitan  mengarang kata-kata. 

Setelah banyak surving di dunia internet, akhirnya aku banyak mengenal dunia tulis menulis. Baik para penulis-penulis baru dan yang sudah terkenal. Begitu juga banyak mengenal penulis-penulis bagus tapi tidak terkenal. Yang menulis di Blog atau di situs-situs yang berhubungan dengan dunia menulis. Apalagi setelah aku mengenal beberapa Website yang menampung karya-karya penulis baru, untuk di nilai atau di komentari. Dari itu semua aku merasakan perubahan pada sudut pandangku terhadap tulisan. Juga aku kini merasa kecil, karena ternyata masih sangat banyak sekali penulis-penulis berbakat di luar sana.

Sebenarnya kalau aku hanya melihat bakat dan kemampuan orang lain, maka aku bisa jadi minder dan akan menghentikan penulisanku. Jadi aku putuskan untuk tidak perduli dengan orang lain, dan tidak perduli juga dengan kemampuanku menulis. Aku akan terus menulis dengan target yang sudah aku niatkan sejak awal. Namun tetap aku mengikuti perkembangan dunia tulis menulis di luar sana, bahkan ikut aktif dalam berbagi penilaian hasil karya tulis di beberapa Website yang menampung hasil karya tulis.

Pertama-tama aku aktif di Kompasiana. Disana aku mengenal istilah Cermin atau Cerita Mini. Suatu bentuk cerita singkat yang sangat aku sukai. Banyak sekali karya-karyaku yang aku postingkan disana, lalu mendapat sambutan menyenangkan dan yang agak membesarkan kepalaku, karena bangga.

Kelebihan di Kompasiana, ada pembagian berbagai macam kelompok karya tulis. Yang masing-masing mempunyai kelompok penggemar sendiri-sendiri. Dari situ aku bisa mengembangkan tulisanku, ke arah yang berbeda dari tujuan awal. Ada rubrik yang menampung karya tulis bertopik Humor, Puisi, Politik, Cermin, Cerpen, Novel, Dongeng dll. Website ini sangat membantu aku, untuk mencoba menulis dengan berbagai topik lain.

Setelah beberapa lama aku mengenal website yang bernama kemudian.com, yang menampung berbagai macam karya tulis, dengan tujuan untuk di komentari atau di beri pendapat, baik pengurangan atau penambahan, yang masing-masing ada penilaiannya. Di website ini aku juga ikut aktif. Dan senang karena sangat membantu dalam penilaian hasil karyaku.

Selain itu semua aku juga aktif mencari informasi seputar dunia penulisan. Mencari tip-tip penulisan yang baik, tutorial-tutorial yang berhubungan dengan tulis-menulis juga pendapat-pendapat dari banyak penulis-penulis terkenal. Tapi hampir semuanya kalau di simpulkan, ternyata sebagai penulis baru, kita hanya diharuskan menulis apa saja sebanyak-banyaknya, setiap hari. Setelah lancar menulis, baru kita akan mengarahkan mau kemana tujuan penulisan kita.

Waktu yang dibutuhkan bagi penulis baru untuk lancar menulis itu sangat relatif. Ada yang karena sudah memiliki bakat, waktu yang di butuhkan untuk memperlancar penulisan hanya sebentar. Ada juga yang karena tidak memiliki bakat, waktu

Aku sendiri pada mulanya menargetkan latihan menulis selama dua bulan. Tapi setelah melihat kemampuan, dan membandingkan dengan penulis lain, nampaknya butuh waktu lebih lama lagi. Selain melatih tulisan, juga diperlukan menambah pengetahuan dengan banyak membaca karya-karya penulis lain, baik yang sudah terkenal maupun yang masih baru.

Sampai saat ini aku masih belum punya bentuk ciri khas tulisanku. Aku masih juga belum tahu jenis tulisan macam apa yang aku inginkan. Semua jenis tulisan di sesuaikan dengan karakter penulis, ada penulis cerpen, novel, puisi atau yang lainnya. Aku juga belum bisa memperkirakan sampai kapan aku akan bisa menjadi penulis. Karena yang aku rasakan sekarang ini, atau semakin lama aku menjadi semakin merasakan kesulitan dalam menulis. Mudah-mudahan kesulitan ini tidak menjadikan aku bosan dan putus asa, lalu berhenti untuk menulis.
 
Menghasilkan uang adalah merupakan tujuan awal rencanakan, tapi nampaknya tujuan itu jadi semakin lari menjauh. Namun aku akan tetap mengejar, karena aku malah melihat banyak peluang di dunia tulisan. Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar