Pagi ini aku ke kota Malang dengan mengendarai
motorku, jaraknya sekitar dua puluh kilo meter yang biasanya aku tempuh tidak
lebih dari empat puluh menit.Tapi rasanya seperti menempuh jarak 200 km.
Kenapa?
Kwalitas jalan lah penyebabnya.Banyaknya bagian-bagian jalan
yang bergelombang, chususnya di sebelah
pinggir jalan raya.Mungkin karena truk-truk yang bermuatan lebih dari tonage
yang di ijinkan sehingga aspal tak mampu menahan berat truk tersebut.Berakibat
aspal yang dilalui truk menjadi
meliuk-liuk dan bergelombang.
Apalagi kwalitas waktu pengerjaan
pengaspalan.Seharusnya luas daerah yang diaspal itu memerlukan sekian drum
aspalnya,tetapi yang dipakai mungkin cuma separohnya, maka bisa dibayangkan
seberapa kekuatan jalan aspal tersebut, walaupun sudah menggunakan sistem “ Hotmix
“.
Akibat itu semua mengendarai kendaraan
jadi tidak nyaman.Dalam berkendaraan di
jalan yang bergelombang menjadikan badan terasa cepat lelah, pandangan mata
menjadi terganggu.Jarak dekat serasa menempuh jarak yang sangat jauh karena
lelah dan membosankan.Apalagi mengendarai motor yang sudah cukup umur atau Monula (Motor
Lanjut Usia).
Keadaan ini jadi semakin parah dengan
datangnya musim hujan.Jalan yang bergelombang menjadikan adanya genangan air yang bisa menyebabkan aspal
gampang rusak dan semakin dalam lubangnya.Wajah aspal jalan raya kita menjadi
semakin jelek.
Dinas PU yang sangat lamban dalam
merespon keadaan jalan.Perbaikan / penambalan jalan berlubang baru di kerjakan
kalau sudah memang benar-benar dalam sekali lubangnya dan bahkan sudah
memakan banyak korban kendaraan bermotor yang jatuh akibat lubang itu.
Jadi daripada kita mengharap atau
mengandalakan Dinas PU dalam perbaikan jalan, maka akan lebih baik jika kita
sajalah yang berhati-hati di jalan.
Iya bener nih.Di tempat saya juga begitu jalan raya rusak banyak lobang2,apalagi jalan kampung ancur berat.
BalasHapusjalan di SULUT juga demikian. baik jln KABUPATEN/PROPINSI MAUPUN NASIONAL
BalasHapus